Nyuwun ngapunten sebelumnya, bila upload kali ini sedikit berbeda. Semua ini bermula dari upaya penyelamatan dokumen negara Iromejan 7 berupa dokumentasi perjalanan saya dari tahun ke tahun. Salah satunya adalah foto tatkala mengikuti berbagai macam lomba lukis medio 1990 – 1991.
Bapak dan Ibu selalu bergantian menemani. Kalau Bapak mengawal, Ibu yang jaga warung. Begitu sebaliknya. Bapak selalu membawa payung, topi dan sebotol sprite bercampur sedikit garam untuk saya. Dan bila ada rejeki lebih, Bapak punya bonus untuk saya. ”Nduk, nek kendel, mengko mampir Gembiro Loka (kebun binatang –red),” rayu bapak.
Adalah Om Aris Tantono, seorang langganan makan di Warung Marhaennya Bapak yang kemudian menjadi fotografer sukarela. Sayapun kedapuk menjadi model untuk ujian mata kuliah fotografinya. Tapi itu dulu, kata ibu ketika saya masih imut-imut. Dulu.
Hingga kemudian dialah yang melungsurkan kamera Ricohnya pada saya setelah diwisuda dan pergi ke Jakarta. Entah, bagaimana ceritanya kegemaran itu menular pada saya. Belajar mencuri ilmu dari foto-foto lamanya. Mencoba menangkap rasa dari sebuah cerita. Bukan berpose sebagai model, namun belajar memotret dibelakang lensa.
Semua foto adalah karya Aris Tantono, diambil dengan kamera Ricoh.
wooh ini kok photone ala photomodel POPULAR
ReplyDeletehuhuhuhuhuhu
Fitri kecil: cantik, imut, lucu,...
ReplyDeleteho o yo.. aku dhewe gilo
ReplyDeletehehehe.. leres. dulu imut2 sekarang amit2
ReplyDeleteDilihat dari sini.... gedhenya akan jadi fotomodel...
ReplyDeletehahaha..ramalannya salah.
ReplyDeletehehehehe, ternyata jadi potograper atau reporter ya?
ReplyDeletebukan juga dua2nya.. masih jauh mas
ReplyDeletesetuju... (^o^)
ReplyDeleteFit...
ReplyDeletekamu emang kenes...
udah keliatan dari kecil...
:D...kt bapak saya "gawan lair"
ReplyDeleteimut bangett
ReplyDeletehehehe..ah jadi malu :D
ReplyDeletetonenya keren hehehe
ReplyDeletelha...kok njabrik...
ReplyDeleteaku liat...Nadia kaya Fitri kecil ya...
ReplyDeleteiya, dulu saya ngefans berat sama Ruud Gullit dan minta dikribo di salon. Seperti preman cilik :D
ReplyDeletehehehe..nyrempet2 dikit bu. Bedanya nadia tipis, saya tebel banget. :D
ReplyDeleteManis deh.. lucuu..
ReplyDeleteketurunan keluarga suka moto ya? pakde saya yg byk moto saat saya kecil.. thx pakdhe...
ReplyDeletesebenernya nggak juga mas..sering liat orang pegang kamera aja :P
ReplyDeletewajahmu emang jawa banget nduk hihihi
ReplyDelete:), iki karo bapak?
ReplyDeletehuahauhua kribone mantep tenan wes
ReplyDeleteiya, ini bapak saya... beliau selalu nemenin ke aneka lomba
ReplyDeletekeliatan dari mana ya?
ReplyDeleteentah kenapa kok dulu bisa pengen di kribo..
ReplyDelete7 tahun di jogja.. wes cukup iso lah ngenali :)
ReplyDeletekalau wajah bulat telur mungkin banyak
tapi biasanya mata dan sorotnya yang paling khas
wah pasti sorotnya ada tugunya ya :P
ReplyDelete