Episode 1
Bangunan bercat cokelat itu nampak senyap tertutup rapat pintu besi. Berbeda dengan gedung seberang jalan yang hingar oleh pentas musik indie dengan anak muda yang berjejal. Untung ada satu pintu kecil yang masih terbuka, tepat seorang satpam berjaga didalamya. Ia hanya tersenyum kecil saat kami datang. Tanpa banyak tanya penuh selidik seperti satpam kebanyakan.
Kami mulai naik mencari Mbah Sutirah. Endong-endong asal Panjul Srikayangan Kenteng Kulonprogo ini yang mungkin sudah terlelap pada sebuah anak tangga. Anak-anak tangga di pintu timur Pasar Beringharjo malam kemarin seolah-olah menjadi bertambah jumlahnya.
Tertutup selendang batik warna cokelat yang warnanya sudah pudar di bagian wajah, Mbah Sutirah setengah tertidur di tengah anak tangga menuju lantai 3. Alas dan selimut tidurnya adalah spanduk dan karung beras. Beberapa endong-endong lebih beruntung dengan kardus bekas yang bisa memberikan rasa hangat dibanding Mbah Sutirah.
”Dereng, kulo dereng tilem,” kata Mbah Sutirah saat mendengar namanya kami panggil. Beliau langsung sigap terbangun dari tidurnya. Di anak tangga, bersandar pada dinding keramik dan lantai yang dingin mengigit kami berbincang. Musik campursari yang timbul tenggelam dari radio pekerja bangunan yang sedang merenovasi los daging di sebelah utara tangga seakan ikut-ikutan menyela.
Malam kemarin adalah malam pertama Mbah Sutirah bermalam di pasar selama 40 tahun beliau bekerja sebagai buruh gendong. ”Kawontenan,” ucapnya pelan sambil tetap tersenyum. Hari rabu kemarin, hanya ada 3 gendongan yang mampir di punggung tuanya. Uang yang didapatkan tidak cukup untuk menutup ongkos pulang.
Tebakan saya, Mbah Sutirah tidak bisa tidur karena teringat pada Klimun, suami tercintanya. Beliau terbahak saat saya berkata demikian. Gigi-giginya yang ompong terlihat jelas meski dalam temaram. Maklum, lampu-lampu pasar tidak semuanya menyala. Ada yang rusak dan tak sedikit yang byar pet seperti pemadaman listrik berkala.
Selain pada Pak Klimun, ia juga kangen pada anak ragilnya. Maklum, si bungsu ini adalah satu-satunya anak yang masih tinggal bersamanya. 3 anaknya yang lain sudah mentas dan tak lagi tinggal satu rumah
ditunggu lanjutannya dek
ReplyDelete*nyimak nyambi nunggu*
ReplyDeletedipun tenggo tutugipun....
ReplyDeletefotone endi fit
ReplyDelete