Wednesday, February 18, 2009

Dua Sentilan Sepuluh Pelajaran

Dari kejauhan, pada satu rumah di desa Jogoprayan, Gantiwarno Klaten, ada tulisan dalam bahasa jawa ngoko yang menyentil saya. Di atas pintu rumah berbentuk limasan tersebut tertulis “wong koyo kowe akeh banget tunggale”. Terjemahannya adalah bahwa ada banyak orang seperti kita, atau dengan kata lain “you are not the only one”. Bila diartikan lebih lanjut, si empunya rumah ingin mengatakan bahwa kita tidak kita bukanlah satu-satunya orang. Jadi sentilah pertama, ojo dumeh.

 

Sentilan kedua datang dari ibu saya. Ini berkaitan karena saya yang sampai saat ini masih saja belum stabil emosinya sehingga cenderung tidak sabar dan mudah marah. Satu hal yang saya tahu tentang sabar adalah dari mimpi ibu. Menurut beliau, suwargi Buk Ni, simbah putri saya mewariskan sabar berjumlah 5 kepada kami berdua. Buk Ni ki ninggal sabar limo cacahe, dadi awake ojo gampang neson”, ujar Ibu setiap saya mecucu.

 

Ah, begitulah saya.

4 comments: