Ini malam kedua saya di Palangkaraya ketika saya menulis jurnal ini. Mak bedunduk, jari – jari ini lincah. Mumpung juga ada wifi ngratis di lobby yang ternyata penuh para cukong berkalung emas. Asap ngebul dimana - mana. Bulek.
Ternyata sudah hampir seminggu saya ada di Jakarta. Bohong kalau saya tidak berat meninggalkan Jogja yang membuat saya jadi selebritis keluarga. Bagaimanapun Jogja tetap primadona, saya kan hanya nunut ngiyup di Ibukota. Saya akan seperti setrika. Wira - wiri.
Malam sebelum besok siangnya saya resmi pindahan, Bapak menemani saya ke Gamelan 18 sekaligus pamitan dengan Pak Pardjo. Beberapa hari sebelumnya saya masih berputar-putar, menelusur yang belum sempat terjamah. Sebuah perjalanan yang menyenangkan sekaligus mengharukan.
Ternyata sudah hampir seminggu saya ada di Jakarta. Bohong kalau saya tidak berat meninggalkan Jogja yang membuat saya jadi selebritis keluarga. Bagaimanapun Jogja tetap primadona, saya kan hanya nunut ngiyup di Ibukota. Saya akan seperti setrika. Wira - wiri.
Malam sebelum besok siangnya saya resmi pindahan, Bapak menemani saya ke Gamelan 18 sekaligus pamitan dengan Pak Pardjo. Beberapa hari sebelumnya saya masih berputar-putar, menelusur yang belum sempat terjamah. Sebuah perjalanan yang menyenangkan sekaligus mengharukan.
hi FIt :)
ReplyDeleteketemu di MP hihihi
mbak Noni?
ReplyDeletehahaha......iya fit, gak usah pake mba kalee :)
ReplyDeleteskr dimana sih ? jakarta or palangkaraya, bingung
lg jd anak jakarte dia mbak, cb pake high heel
ReplyDeletelama-lama juga akan terbiasa...
ReplyDeletesekarang di jakarta, kemarin palangkaraya cuman 3 hari Non..
ReplyDeletehigh heel not recommended..malah kejlungup mengko
ReplyDeleteamin... saya rindu minum es teh warung saya mbak :P
ReplyDelete