Sabtu dua minggu lalu saya, Yoppie dan Rian mengunjungi Sekolah Dasar (SD) Dinamika Indonesia, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Di jalan besar dekat pos penjagaan Tempat Pembuangan Akhir Bantar Gebang, kami bertemu dengan Nasrudin Mu’anis, Kepala Sekolah Dinamika. Saat itu beliau sedang dalam perjalanan berkendara mengurus surat pindah salah seorang anak muridnya.“Kami baru seminggu ini pindah mbak, gedung sekolahnya baru tak jauh dari sini. Silahkan masuk nanti saya susul, “ ucap pak Nas sedikit samar karena memakai masker sapu tangan. Setelah melewati pemukiman warga yang berprofesi sebagai pemulung, akhirnya kami menemukan bangunan 2 lantai bercat warna putih ungu donasi sebuah lembaga swadaya masyarakat asing. Bau menyengat perlahan memudar.
Kami disambut Bu Rini yang dengan sangat bersemangat bercerita tentang gedung barunya. Diharapkan nantinya kegiatan belajar tidak dilaksanakan secara bergiliran seperti beberapa saat yang lalu ketika menempati bangunan lama dengan 2 ruangan kelas.
Meski demikian, masih banyak hal yang diperlukan untuk sekolah ini. Selain tenaga pengajar yang hanya berjumlah 5 orang, sarana belajar dan mengajar belum lengkap. Meja dan kursi baru tersedia untuk kelas 1 dan 4 dari 6 kelas yang ada. Ketersediaan atas buku ajar pun masih memprihatinkan. Satu buku ajar dipakai setidaknya oleh 3 sampai 4 anak. Tidak heran bila mereka terbiasa menulis dengan posisi buku miring 90 derajat dan belajar ala lesehan. Miris mendengar seorang murid perempuan mengeluh dadanya sakit setelah terlalu lama terkurap saat mengerjakan tugas IPS. Inilah salah satu potret pendidikan Indonesia.
itu adik nya nangis ya mbak? yang cewe ditengah itu....
ReplyDeletekhas bantar gebang ya.......pengen kesini jadinya
ReplyDeleteHooh, ada yang nakali..nangis dia
ReplyDeleteketerlaluan! bahkan kursi dan meja pun pemerintah ga bisa provide.
ReplyDeletekursi2nya kenapa dinaikin mbak?
ReplyDeletembak fit ga pengen nyoba ngajar di sini?
ReplyDeletenice!
ReplyDeletelg seneng maen 50mm ya?
ReplyDeletebtw, waktu kemaren ke sana... bawa sesuatu ndak buat mereka? :D
ReplyDeleteMakanya saya ketemu sama pak kepala sekolah dan guru2nya.. Pengen replikasi yg pernah dilakuin di slb c karanganyar..
ReplyDeleteBelum :) tp pulang dengan suatu tekat untuk mengumpulkan buku buat mereka.. Kurang buku mas. Kalau ada, bisa dikumpulkan ke saya ya. Biar saya bawanya.
ReplyDeletebelajar di lantai lebih merakyat ya?
ReplyDeleteJadwal piket masnya.. Hari sabtu tlah tiba..sabtu tlah tiba..nyapu, sulak-sulak...
ReplyDeletejadi inget waktu kerja bakti pas SD
ReplyDeletejiaahhh gak ada kerjaan banget nih bocah
ReplyDeleteih keren banget view nya
ReplyDeletepake lensa tele nih
ReplyDeleteBikin dadanya sakit om...
ReplyDeleteapik, tajem
ReplyDelete"cang kacang panjang... yg panjang jaga......"
ReplyDeletekasian ditinggal nikam temen2nya
ReplyDeletesuruh gabung aja sama cewek yg tadi
ReplyDeleteBikin dadanya sakit om andi...
ReplyDeleteJahat banget yak..siapa sih temennya? Della sampe manyun gitu..
ReplyDeleteCoba pemerintah kontribusi meja kursi aja ya.. Kan bangunan dan uang sekolahnya sudah gratis..
ReplyDeleteHehehe..iya. Semoga yg ngasih pinjeman nggak minta balik dulu sekarang.. Hihihihi
ReplyDeleteCantik-cantik ya mereka...
ReplyDeleteBukannya dulu lebih sering bolos dari pada masuk ya? Apalagi pas jadwal piket...
ReplyDeleteKenalin om, saya raja kecil disini :p
ReplyDeleteTele 50 mili :) hihihihi.. Belom ada yg minjemin tele :)
ReplyDeleteSesama spongebob :)
ReplyDelete