Hari Selasa (15/02/11) saya pergi ke Tangerang untuk memotret perayaan Maulid Nabi. Arak-arakan karnaval berhenti di Masjid Kali Pasir kawasan Pasar Lama. Dari dalam masjid, saya bertemu pandang dengan 2 gadis cilik dengan baju serupa. Sayang, mereka tidak menyebutkan nama, hanya menjawab lirih sambil berlalu malu – malu.
Mereka mengingatkan masa kecil saya bersama saudara sepupu pada 15 tahun yang lalu. Kami hanya terpaut selapan. Saya lahir 40 hari lebih dulu dari Mbak Nana. Ada banyak hal indah sekaligus lucu untuk dikenang. Kami selalu berbaju kembaran layaknya anak kembar. Sakit, jatuh dari sepeda hingga merantau pada waktu yang bersamaan. Pernah sadel kiri sepeda kami sama – sama rusak berbarengan.
Meski banyak yang serupa, kami tetap punya selera yang berbeda. Soal rambut misalnya. Rambut ikal dan kribo milik saya adalah keinginan Mbak Nana. Sedangkan rambut lurus ala Melisa adalah impian saya. Mbak Nana lebih dulu bisa berjalan, sedangkan saya lebih pandai berbicara. Dan sebentar lagi ia akan segera berkeluarga.