Thursday, January 13, 2011

Cerita dari Katunjung




Ini adalah perjalanan saya pertama ke Desa Katunjung Kecamatan Mentangai Kapuas Kalimantan Tengah. Untuk mencapai lokasi ini, saya harus menumpang speedboat selama 4 jam menyusur sungai Kuala Kapuas dari Dermaga Mandomai. Dermaga ini ditempuh sekitar 1,5 jam perjalanan darat dari Palangkaraya.



Di Katunjung, saya disambut kehangatan keluarga Ibu Haji dan para warga yang berkumpul selepas ibadah sholat Jumat. Keramahan mereka membuat saya serasa bertemu sepotong cerita lama. Permintaan untuk tinggal lebih lama dan ajakan menumpang klotok serta jalan-jalan ke Pasar Beringinpun diberikan.



Ayu 5th, tersenyum malu - malu setelah Yuliati ibunya mengijinkan saya memotret dirinya. Perjalanan perdana saya ke Desa Katunjung Kecamatan Mentangai Kapuas Kalimantan Tengah adalah sebuah pengalaman baru.



Selain bertemu dengan Ayu, saya juga merasakan ombak Sungai Kapuas, candaan khas Bapak-Bapak transmigran, ramahnya masyarakat Dayak Ngaju dan sebuah kenyataan tentang ketimpangan pembangunan.



Asnan & Adol Murid kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah mengintip dari balik pintu samping rumah panggung Ibu Haji Katunjung saat saya didaulat tiba-tiba untuk mengucap sepatah dua patah kata. Usai 5 menit yang penuh canda tawa didepan para warga, kami bermain bertiga.

38 comments:

  1. pertamax!
    gelap terang nya cakep deh...

    ReplyDelete
  2. dari kemaren, fotonya kaya prewed mulu ... :)

    ReplyDelete
  3. sempet mengira kalo keluarga ini tinggal di dalam rumah panjang ...

    ReplyDelete
  4. hampir setiap hari, pasti masak nya ikan ...

    ReplyDelete
  5. baru liat panci2 digantung kaya gini ....

    ReplyDelete
  6. hihi....suka liat gaya anak yg ngintip sambil ketawa ...

    ReplyDelete
  7. watermark nya kok kaya sama dengan punya maestro sebelah ya? Ada apa nih dengan kalian? 8->

    ReplyDelete
  8. horee..indahnya Kalimantan terungkap :)

    ReplyDelete
  9. bermain sama shadow & highlight :) cantik

    ReplyDelete
  10. ini paporitku..apanya, kesannya hangat. ada satu lagi versi berdiri yang anak kecilnya pas lewat di depan.

    ReplyDelete
  11. hahaha bukan. sebenernya dia mau ngasih jempol buat yg motret .. hihihihi

    ReplyDelete
  12. hahaha.. lha memaksimalkan 50mm pinjaman dari warung sebelah..

    ReplyDelete
  13. banyak kepala berasap disini. dan rokoknya pun merek yang nggak ada di jawa. Rokok Cakra

    ReplyDelete
  14. rumahnya panggung dan memang panjang mas.. blong dari depan smp dapur.

    ReplyDelete
  15. patin, lais, jelawat dll.. dengan sayur santan. bisa diisi daun katuk atau umbut rotan..

    ReplyDelete
  16. Ibu Haji, yang punya rumah ini dulu sebelum berangkat haji th 1997 adalah pedagang barang2 rumah tangga. Jualannya pakai kapal. Setelah haji beliau pensiun. Dirumah ini barang2nya banyak.

    ReplyDelete
  17. namanya Asnan.. yang cewek namanya Inyi. Seru mereka berdua..

    ReplyDelete
  18. saya terinspirasi oleh mas di warung sebelah.. simbiosis Om Andi :P

    ReplyDelete
  19. memang indah, apalagi masyarakat di hulu dan hilir sungai kapuas..

    ReplyDelete
  20. kalau ada scene gini.......sering bikin aku kumat :((

    ReplyDelete
  21. terlalu loncat ngurutnya Fit......habis dominan gelap terus makbyarrrr !!!

    17-40 kah ini ?

    ReplyDelete
  22. rokok Cakra kalau nggak produksi Malang ya Kudus.....lupa aku

    cakep juga berasap :D

    ReplyDelete
  23. kamu nggak bawa sebatang kayu ulin kecil ? lumayan buat oleh-oleh :D

    ReplyDelete
  24. nggak jauh beda sama aku, kalau sudah diperbolehkan motret rumah orang......pasti dapur jadi tujuan utama ha ha ha ha

    ReplyDelete
  25. yup......setahuku posisi menghadap ke temboknya.....biar nggak makan space ruangan

    ReplyDelete
  26. mana ada anak kecil yg nggak seru buatmu Fit !

    ReplyDelete
  27. I love this spot alot.. I spent more than 20 minutes just to see the pretty of light in the saucepan..

    ReplyDelete
  28. iya.. ini aku langsung pinjem nikonnya temenku yang kebetulan lensa lebar.. wis ngowoh langsungan..

    ReplyDelete
  29. saya perhatikan masukan dari pakde..
    ini pake 50 mmnya mas Andi

    ReplyDelete
  30. lighting di rumah panggung dan hawa yang sumuk..

    ReplyDelete
  31. wah, berarti info dari pak Sugiyat salah.. bisa jadi bener, soalnya para perokoknya adalah transmigran dari Jawa Timuran..

    ReplyDelete
  32. di rumah2 di Katunjung, dapur sudah terlihat dari ruang tamu depan.. blong ke belakang..

    ReplyDelete
  33. unik ya.. Si ibu haji punya panci banyak.. kecil 2 pula..

    ReplyDelete