Ini adalah perjalanan saya pertama ke Desa Katunjung Kecamatan Mentangai Kapuas Kalimantan Tengah. Untuk mencapai lokasi ini, saya harus menumpang speedboat selama 4 jam menyusur sungai Kuala Kapuas dari Dermaga Mandomai. Dermaga ini ditempuh sekitar 1,5 jam perjalanan darat dari Palangkaraya.
Di Katunjung, saya disambut kehangatan keluarga Ibu Haji dan para warga yang berkumpul selepas ibadah sholat Jumat. Keramahan mereka membuat saya serasa bertemu sepotong cerita lama. Permintaan untuk tinggal lebih lama dan ajakan menumpang klotok serta jalan-jalan ke Pasar Beringinpun diberikan.
Ayu 5th, tersenyum malu - malu setelah Yuliati ibunya mengijinkan saya memotret dirinya. Perjalanan perdana saya ke Desa Katunjung Kecamatan Mentangai Kapuas Kalimantan Tengah adalah sebuah pengalaman baru.
Selain bertemu dengan Ayu, saya juga merasakan ombak Sungai Kapuas, candaan khas Bapak-Bapak transmigran, ramahnya masyarakat Dayak Ngaju dan sebuah kenyataan tentang ketimpangan pembangunan.
Asnan & Adol Murid kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah mengintip dari balik pintu samping rumah panggung Ibu Haji Katunjung saat saya didaulat tiba-tiba untuk mengucap sepatah dua patah kata. Usai 5 menit yang penuh canda tawa didepan para warga, kami bermain bertiga.
pertamax!
ReplyDeletegelap terang nya cakep deh...
RCTI oke...?
ReplyDeletedari kemaren, fotonya kaya prewed mulu ... :)
ReplyDeletekepala bapaknya kaya berasap .... :)
ReplyDeletesempet mengira kalo keluarga ini tinggal di dalam rumah panjang ...
ReplyDeletehampir setiap hari, pasti masak nya ikan ...
ReplyDeletebaru liat panci2 digantung kaya gini ....
ReplyDeletehihi....suka liat gaya anak yg ngintip sambil ketawa ...
ReplyDeletewatermark nya kok kaya sama dengan punya maestro sebelah ya? Ada apa nih dengan kalian? 8->
ReplyDeletehoree..indahnya Kalimantan terungkap :)
ReplyDeletebermain sama shadow & highlight :) cantik
ReplyDeleteini paporitku..apanya, kesannya hangat. ada satu lagi versi berdiri yang anak kecilnya pas lewat di depan.
ReplyDeletehahaha bukan. sebenernya dia mau ngasih jempol buat yg motret .. hihihihi
ReplyDeletehahaha.. lha memaksimalkan 50mm pinjaman dari warung sebelah..
ReplyDeletebanyak kepala berasap disini. dan rokoknya pun merek yang nggak ada di jawa. Rokok Cakra
ReplyDeleterumahnya panggung dan memang panjang mas.. blong dari depan smp dapur.
ReplyDeletepatin, lais, jelawat dll.. dengan sayur santan. bisa diisi daun katuk atau umbut rotan..
ReplyDeleteIbu Haji, yang punya rumah ini dulu sebelum berangkat haji th 1997 adalah pedagang barang2 rumah tangga. Jualannya pakai kapal. Setelah haji beliau pensiun. Dirumah ini barang2nya banyak.
ReplyDeletenamanya Asnan.. yang cewek namanya Inyi. Seru mereka berdua..
ReplyDeletesaya terinspirasi oleh mas di warung sebelah.. simbiosis Om Andi :P
ReplyDeletememang indah, apalagi masyarakat di hulu dan hilir sungai kapuas..
ReplyDeletekalau ada scene gini.......sering bikin aku kumat :((
ReplyDeleteterlalu loncat ngurutnya Fit......habis dominan gelap terus makbyarrrr !!!
ReplyDelete17-40 kah ini ?
cakep ini
ReplyDeleterokok Cakra kalau nggak produksi Malang ya Kudus.....lupa aku
ReplyDeletecakep juga berasap :D
kamu nggak bawa sebatang kayu ulin kecil ? lumayan buat oleh-oleh :D
ReplyDeletenggak jauh beda sama aku, kalau sudah diperbolehkan motret rumah orang......pasti dapur jadi tujuan utama ha ha ha ha
ReplyDeleteyup......setahuku posisi menghadap ke temboknya.....biar nggak makan space ruangan
ReplyDeletemana ada anak kecil yg nggak seru buatmu Fit !
ReplyDeleteStunning shot!
ReplyDeleteI love this spot alot.. I spent more than 20 minutes just to see the pretty of light in the saucepan..
ReplyDeleteiya.. ini aku langsung pinjem nikonnya temenku yang kebetulan lensa lebar.. wis ngowoh langsungan..
ReplyDeletesaya perhatikan masukan dari pakde..
ReplyDeleteini pake 50 mmnya mas Andi
lighting di rumah panggung dan hawa yang sumuk..
ReplyDeletewah, berarti info dari pak Sugiyat salah.. bisa jadi bener, soalnya para perokoknya adalah transmigran dari Jawa Timuran..
ReplyDeletehahaha.. next trip ya Kang..
ReplyDeletedi rumah2 di Katunjung, dapur sudah terlihat dari ruang tamu depan.. blong ke belakang..
ReplyDeleteunik ya.. Si ibu haji punya panci banyak.. kecil 2 pula..
ReplyDelete