Pagi ini rumah sedikit meriah. Pasalnya Ibu baru sadar kalau anak semaya wayangnya ini ada di foto headlinenya KR. (meski kecil dan hanya tampak belakang, tp beliau tetap bahagia :P). ”Lho jebul iki kowe to Mbak,“ begitu katanya sambil menunjuk ke koran.
Kemarin, kami turut meramaikan Jogja Karnaval, parade kolosal dalam rangka HUT Jogja dan Sumpah Pemuda. Ibu dan Nadia sebagai penonton, sedangkan saya ikut berjalan membawa kamera. Dan saya in frame di fotonya KR.. hehe.. Herannya, meski foto kecil tapi keluarga dan teman-teman kantor tetap saja tahu.
Mungkin, ibu kangen saat-saat seperti itu. Dulu wajah beliau selalu berbinar melihat profil saya di majalah Bobo, Suara Merdeka, ataupun Minggu Pagi. Tapi itu dulu. Saat masa keemasan sebagai penari yang kini telah berlalu. Terakhir, secuil kisah saya muncul di Femina. Ketika mengurai cerita di pagi buta tatkala gempa menyapa.
Ah Ibu, kapan ya foto dan tulisanku bisa masuk Kompas???
"nyebar godong koro, sabar sak wetoro" jeng.... hehehhe
ReplyDeleteayoo semangatt
ReplyDeletebetul itu jeng,.. donga dinonga lan pujo pinuji njih..
ReplyDeletesemangaaaaaaaatt sista... (*bergaya ala cheerleader)
ReplyDeletepasti bisa, kalo rajin ngirimin
ReplyDelete\m/
hebat ah ... :)
ReplyDeletehayo mbok iyoo...nulis to yo gen mlebu kompas:)
ReplyDeletecoba...coba dan coba lagi.....
ReplyDeleteow... tak kira keademen trus kemulan koran... (baca:masuk kedalem koran). hehehe..
ReplyDeleteah.aku pikir apa..
ReplyDeletehal-hal kecil memang kadang bisa sangat menyenangkan, masuk koran misalnya, sengaja atau tidak, bisa jadi bahan cerita, guyonan, atau malah olok-olok, tapi menyenangkan
ReplyDeletewekekekew...seru loh mbak ayu ne' di liput jebul na- wah eks Penari to..? kapan kapan tak tanggap maning yo....
ReplyDeletebetul pak Totok, seharian penuh orang kantor pada ngguyoni.
ReplyDeletejangan mbak Rully.... jangan! Nanti panggungnya rubuh lho :P
ReplyDelete