Thursday, January 10, 2008

Kirab Malam 1 Suro ; Kisah Semalam Menyeberang Solo




Kanjeng Wir, Pangarsa Prajurit Karaton Surakarta Hadiningrat menemani saya menikmati Solo malam itu. Membimbing langkah saya menuju kraton dengan tujuh piweling. Tata krama, tata busana, tata susila, tata wicara, tata cara, tata basa dan tata rasa. Adalah hal yang harus diugemi dan dilakoni. Sekaligus menginggat beberapa larangan untuk tempat-tempat yang wingit.

Berkebaya cemeng, jarik solo latar sogan, samir, radyalaksana di dada kiri terasa mengasikkan. Kami berbaris tiga-tiga bersama 30an anak buah beliau. Saya menjadi satu-satunya perempuan diantara dari rombongan. Kedung Lumbu, Kampung Arab dan Baluwarti dilewati dengan nyeker alias bertelanjang kaki. Awalnya mengasikkan, karena jalan baru saja diaspal. Sejurus lalu, sayapun meringis. Kerikil-kerikil kecil mulai akrab di telapak kaki. Inilah footspa perdana saya.

Gerbang Kraton sudah regeng malam itu. Bakda Isya, semuanya menyemut. Masyarat, abdi dan kerabat mulai berdatangan ke kraton menanti wilujengan disambung kirab pusaka dan kebo bule. Suran disongsong dengan penuh cahaya. Malam berganti dan saya ikut menjemput pagi. Suran memberi warna baru pada perjalanan hidup saya. Melebihi warna pada dua telapak kaki yang memerah panas.


28 comments:

  1. kalo di toraja ini harganya mahal banget... buat di sembelih

    ReplyDelete
  2. sempet ragu kabar-kabari pasca tragedi kebaya...

    ReplyDelete
  3. tp toraja kebo biasa kan? Yang ini bule..

    ReplyDelete
  4. kalo di toraja kebo bule yang harganya mahaaaal banget.. bisa 150-an juta
    paling di cari

    ReplyDelete
  5. Kuwi kebo-ne lagi ngintip kowe po Fit?

    ReplyDelete
  6. mungkin ho o, takjub padaku yang menjadi tak berbentuk... hehehe

    ReplyDelete
  7. Yoo whats up bro...(kira-kira kebonya ngomong gitu waktu di potret hehehe)

    ReplyDelete
  8. Ini fotonya yang mana ya mbak hehehe...

    ReplyDelete
  9. entah kapan sy kan menampakkan sosok yang tak berbentuk itu... :P

    ReplyDelete
  10. Bagus...cuman kurang close sedikit lagi....

    ReplyDelete
  11. satu2nya yang nggak shake dari 8 shot..

    ReplyDelete
  12. nuwun masukannya.. iya, memang kemarin agak nggak berani ambil zoom in dan memang kurang sabar.

    ReplyDelete
  13. wah ini bukannya kurang sabar..emang susah bgt..tidak boleh pake flash keadaan di sana benar2 crowded...mnt aku malah ini cukup berhasil dech

    ReplyDelete
  14. akhirnya..selamat juga nyampai di yogya lagi....anak yg nekad,...ta tunggui malah di Hotel endak dateng..:-?

    ReplyDelete
  15. iya mbak, saiki pegel kabeh.. jebul adoh banget dan prosesi baru selesai jam setengah lima pagi.

    ReplyDelete
  16. hihihi..potonya bagus mbak...bagus bgt...

    mirip bgt sama punyaku....hahaha....
    (kakiku masih pegel2 motretin prosesi.... :-) )

    ReplyDelete