Wednesday, June 4, 2008
Plagiarisme Buku 100 Warung Makan Enak di Jogja
2 Bulan yang lalu, seorang kawan menunjukkan pada saya sebuah buku mungil yang konon sedang jadi buah bibir. Mata saya mendadak terbelalak dan merasa dejavu saat membaca beberapa artikel. Tulisan sahabat saya, Aria Dewangga untuk kanal kuliner www.trulyjogja.com tiba-tiba bermigrasi tanpa permisi. Saya hapal betul tulisannya, pemilihan kata-kata dan rangkaian kalimatnya karena saya ikut dalam peliputan tersebut. Ungkapan yang dipilih berdasarkan pengalaman saat kami antri makanan, ngobrol dengan sang penjual dan saat lidah mencicip rasa. Dua bola mata semakin keluar dibarengi omelan yang tak karuan saat lembar demi lembar itu terjelajah. Podo Plek, dan terutama untuk link-link berikut.
Rayuan Maut Sate Kambing Pak Nano : How Hot Are You?
Anti Fast Food ala Gudeg Wirobrajan
Senjata Rahasia Angkringan Pak Parjo
Omelan saya kembali membahana saat membaca biografi penulisnya. Tertulis bahwa para penulis telah bekerja sangat keras untuk buku ini. Sungguh, saya angkat topi buat penulisnya. Kerja keras dan keberanian terlampau besar untuk memindahkan tulisan kedalam buku yang saat ini sudah masuk cetakan ketiga.
Maaf, bila salah satu atau salah tiga dari penulisnya membaca tulisan saya yang penuh emosi ini. Pertanyaan saya cuma satu, bagaimana bila karya tulis anda dibajak orang tanpa permisi ?
Email dari kawan saya Ogi Pornawan (salah satu pemilik www.trulyjogja.com) kepada media-jogja@yahoogroups.com & www.jogjafoodfest.com
Teman-teman, saya pengen berbagi masalah plagiat buku.
Ada orang yang membuat buku dengan judul
100 warung makan enak di Jogja
Penulisnya: Wanda Djatmiko & M. Solahudin
berikut link nya:
100 warung makan enak di Jogja
Buku tersebut sudah naik cetak 3 kali, dan katanya menjadi best seller
di penerbit bersangkutan.
Secara tidak sengaja, saya menemukan hampir keseluruhan isi buku
tersebut mengambil dari website www.trulyjogja.com,
penulisnya hanya merangkum isi dari artikel-artikel di website tersebut.
Point-point dari tiap artikel jelas mengambil dari website tersebut,
dan beberapa kalimat malahan masih sama persis, bahkan beberapa judul
yang juga sama persis.
Kebetulan saya salah satu pemilik web tersebut, dan merasa sedih hasil
susah payah beberapa programmerku cuman di ambil begitu saja tanpa
satu patah kata ijinpun.
Dan bahkan, di cetakan ke tiga, website kami tidak disebutkan sama
sekali sebagai referensi (saya kurang tau di cetakan sebelumnya apakah
ada semacam daftar pustakanya atau tidak).
Dan saat saya hubungi penulisnya, penulisnya dengan enteng merasa
tidak bersalah, dan berlagak sangat-sangat sibuk, sehingga saya ajak
bertemu susah sekali.
Sebiasa inikah plagiatisme di negri ini?
mohon tanggapan dari temen-temen.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
hajar fit, sikat!!! hehehehe
ReplyDeletebtw warungmu melu mlebu ora?
begitulah, klo makin byk pengangguran yang melirik dunia penulisan buku sbg lahan baru buat cari duit...segala cara pun akan ditempuh.
ReplyDeleteaku mendukung dirimu jeng.
ReplyDeleteskripsiku jg pernah di copy jebres-bres sak kalimat2 e sama anak S2 di universitas terkenal di YK.
sbelumnya dgn entengnya dia minta soft copy tulisanku.tp tak tolak, soale dah brasa ada yg aneh pasti nih.menyebalkan memang...
Wuaahh...
ReplyDeletesedihnya
tempo hr di Message boardku jg ada yg sharing krn ada yg njiplak habis resep2nya...duoooh...*gempur gih Fit*
kepada pembajak, mending bunuh diri aja. memalukan!
ReplyDeleteHAJAR...!!!
ReplyDeleteeh jangan ding... jangan pakai kekerasan...
nanti dibubarin lho kayak fpi... ;)
saya yang sering pakai program bajakan jadi merasa ketohok juga :">
ReplyDeletebtw... kalau penulisnya susah dihubungi ya hubungi penerbitnya coba :D
trus para plagiator njawab email itu nggak?
ReplyDeletekbetulan banget fit 2hr yl saya sempat buka2 buku itu di gramed. woo jebule bajakann.
ReplyDeleteyowes titip salam wae buat aria+ogi, temenmu. jangan menyerah untuk mengusut. setelah curhat di milis, mungkin bisa dilanjutkan melalui surat pembaca di suratkabar.
Lawan!
wuizzz di gugatz ajza!!
ReplyDeleteora mas..
ReplyDeletemenyedihkan ya... seperti tidak ada cara lain saja yang lebih intelek
ReplyDeleteminta support dan doanya..
ReplyDeletesudah, dengan email & telepon. sejauh ini belum ada tanggapan yang berarti dan memuaskan..
ReplyDeletemenjawab dengan singkat, terimakasih.. sungguh aneh bukan?
ReplyDeletenanti kusampaikan.. dan kuupdate klo ada info dr mereka..
ReplyDeletedituntut secara hukum aja Fit
ReplyDeleteHmmm..
ReplyDeleteentah penulisnya enggak PD atau MALES
jadi asal comot sana-sani dan GAK PUNYA MALU !!!
aduh....
turut PRIHATIN dengan KOndisi ini,
baik buat penulis"COMOT sana-SIni" dan PENERBIT
yang gak TAU betapa pentingnya ORISINALITAS ISI sebuah buku
Fitri...usul aja neh, setuju dengan Usulnya mas TULIX
ReplyDeletecoba hal ini bisa masuk KE SURAT PEMBACA di KORAN KOMPAS JOGJA tentu saja lebih baik juga kalo dikirim oleh penulis sumber utamanya yang benar-benar gak di hubungin dari awal tentang penerbitan tulisan ini ...
Perlu neh ada pEmbelajaran dari kasus ini yang bisa dikomsumsi untuk publik juga.....
XOXO
wah plagiarisme tulisan dari web semakin meraja lela sekarang...
ReplyDeleteteman-temanku juga banyak yang diplagiat review buku maupun tulisannya...
hati-hati sekrang banyak yang ga mau repot dan main comot lewat media blog di inet...dan dikiranya sang penulis maupun masyarakat ga bakalan tau...
jadi sudah mulai saatnya tulisan2 di blog untuk diberi keterangan bahwa dilarang mengutip sebagian atau seluruh tulisan tanpa ijin dan mencantumkan sumbernya...
soalnya hukum kita terhadap hak cipta ini masih sangat rendah...
Fit........boleh aku link jurnalmu ini ??
ReplyDeletesemoga kecil2 cabe rawit, bantu dikit2 sapa tau si pembajak jadi sakit !!
LHO ??! :-))
ataw kalau memang diniatkan untuk dijadikan 'open-source' , yang penting diingatkan bahwa boleh 'ngopy' asal mencantumkan sumbernya.
ReplyDeletejust ethics !
stay calm yo Fit...
GGGGRRRHHHHHHHHH.......... KAING... KAING.... (ini menu di bang ucok malioboro ato di ring road gitu deh... :p )
ReplyDeletesetuju....
ReplyDeleteudah ada aturan jelas tentang plagiarisme dari web belum sih? tapi biar bagaimanapun hajar aja mba orang kaya gitu si, jangan cuma ditelepon datengin langsung aja.
ReplyDeleteato disebarin semaksimal mungkin ke milis lain yang sejenis....
ReplyDeleteturut berduka ya jeng...mmm di tuntut aja d..kalo mnt aku...
ReplyDeleteartikel artikel di internet dianggapnya cuma artikel terbang melayang tak ada pemiliknya..
ReplyDeletepayah..
waw..mbak, dari sekian kasus plagiarism yang pernah terjadi disekitarku...
ReplyDeleteini yg paling parah!!!!
*jadi inget sm kejadian di website musik jogja beberapa bulan lalu..:p
wah fitri, makasih banyak dah membantu. Kalau kemaren kamu tau tanggepannya penulisnya pas aku telpon, bisa meledak di tempat kmu kali fit :D
ReplyDeletekapan2 tak critain deh.
Makasih Fitriiiii.... :) Semoga dua orang penulis wannabes itu sadar diri... :-S
ReplyDeleteTak numpang ngomel:
ReplyDeleteTidak tahu malu! Hello...you thieves! ayo serahkan irimu sekarang!
Buat para pemilik yang sah:
Sue them! now!
kebetulan juga rame dibahas blog trulyjogja tuh fitri. Saya mnedukung banget untuk dilakukan tindakan selanjutnya. Sedih kenapa masih ada orang mikir di internet bisa ambil apa aja.
ReplyDeletehmmm...Fit, pas lagi sebel-sebelnya sama plagiatisme itu'
ReplyDeleteKOMPAS hari ini, Kamis, 5 Juni 2008 memuat
Kolom Humaniora -Portal-
ETIKA "Cyber", DILEMA PEMBAJAKAN di DUNIA "ONLINE"
....Jika seseorang bermoral, dia tak akan pernah menggunakan foto atau teks yang bukan karyanya.....
Begitulah kutipan yang berasal dari KOMPAS hari ini.
Katanya sih kebiasaan plagiat itu khas-nya penerbit Jogja.. anehnya, mereka tidak berusaha memperbaiki nama mereka yang buruk itu dan tetep aja ngopi sana ngopi sini.. Tapi ya, mbak.. yang udah jadi buku aja mereka copy dan dibajak seenaknya, kok.. apalagi tulisan di web. Penghargaannya terhadap hak intelektual itu lho..
ReplyDelete*jadi panas!*
monggo mas.., email mas Ogi juga sudah menyebar di milis2..
ReplyDeleteiya mas, kawan2 truly sudah bergerak dengan tindakan yang lebih manteb dalam minggu ini. ntn saya update klo sudah ada respon.. suwun ya
ReplyDeletesampun kok mas... :D
ReplyDeletesepertinya begitu klo memang tidak ada itikad baik mbak...
ReplyDeletemas ogi, share aja disini... perkiraanku mereka tetep ketus ya?
ReplyDeleteamien.. penulis wanabes...:P
ReplyDeletesuwun mbak Ambar.. lebih parahnya ini ambil dan menjadi bisnis profit ..
ReplyDeletesetuju Non !... danke ya..
ReplyDeletedan sepertinya ada yang kupingnya panas juga mir..:P
ReplyDeletehajar bleh! eh hajar fit! penjahat intelektualitas tu!
ReplyDeletesiap....
ReplyDeletesekalian foto plagiatornya di tampilin di blogs mbak...
ReplyDeletehehehe.. janganlah mas.. kasian ibunya nanti
ReplyDeletehmmm...
ReplyDeleteWah Fit kebetulan aku yang salah satu pembeli buku itu je...secara aku juga gak tau ada websitenya yang ternyata adalah sumber bukunya. Welehh...saranku sih si penulis website langsung nemuin pihak gramedia tuh. Kan di gramedia dijual tanpa malu2 pas di counter kasir nya. Aku rasa pihak gramedia akan lebih apreciate untuk mempertimbangkan tidak menjual buku itu.
ReplyDeletegugat supaya kapok dan minta royaltinya setuju. datengi aja ke kantornya susah amat.ga usah pake janji biar tau rasa. ato tanya pimpinan direktur penerbitnya.
ReplyDelete