Entah mengapa ada yang menuntun untuk segera menulis. Niat datang serta merta untuk merangkai kata menjadi kalimat beranak pinak. Mengurai cerita lucu siang sore hari ini.
Ketika seorang perempuan menjadi sedikit marah, setengah kecewa dan akhirnya berubah lega. Tiga ronde yang bikin hidup saya menjadi berwarna karenanya. Belajar dari kisah melodramatik seorang perempuan yang sedang gelisah.
Ronde Pertama : Ketika si perempuan menjadi sedikit marah.
Lagi-lagi bertemu orang yang belum jujur, dan menjadi tertipu. Ternyata jujur belum tentu berbalas jujur, apalagi bila kita menuntut hal tersebut terjadi pada orang dan waktu yang bersamaan.
Ronde Kedua : Ketika si perempuan merasa setengah kecewa.
Klimaksnya ketika dia sadar baru saja menjadi perempuan bodoh yang jatuh pada lubang yan sama. Kok bisa ya? Kesimpulannya bahwa kepolosan ternyata bukan entry point yang tepat untuk menilai seseorang.
Ronde Ketiga : Ketika si perempuan berubah lega.
Seperti orang Jogja pada umumnya, selalu saja ada tarikan nafas panjang yang dibarengi senyum yang mengembang. Dan itu pun terjadi pada si perempuan di ronde akhir. Ada kelegaan, bahwa mimpimya tetap menjadi kembang tidur.
Yogyakarta, Agustus 2007.
jadi siapa nih perempuan itu? :)
ReplyDelete