Monday, May 26, 2008

Gang Baru & Kisah tentang Selendang Kehidupan




Beberapa wanita tua dan paruh baya hilir mudik di Gang Baru pagi itu. Melingkar di pundak lehernya selendang bermotif tumbar pecah yang warnanya telah memudar. Sesekali selendang itu dikibas-kibaskan kearah leher untuk mencari angin. Meski rambut telah digelung, keringat itu tetap saja membuat sumuk.

Mereka kemudian bergerombol sambil menunggu calon pelanggan. Ada yang duduk selonjor tak sedikit yang berdiri. Ada pula yang memilih menghadang di bibir gang sambil berkelakar dengan pengemudi becak atau berkeliling. Sebuah usaha penuh harap.

Setiap hari, berteman selembar selendang dan sebuah tenggok bambu mereka bekerja sebagai buruh gendong. Sebuah pekerjaan yang membutuhkan kekuatan, kesabaran dan keuletan. Daya juang seliat benang-benang tumbar pecah. Pelajaran penting bahwa rejeki bukanlah suatu hal yang datang begitu saja dari langit.

Gang Baru Semarang, 18 Mei 2008

23 comments:

  1. gimana ya nasibnya dengan makin naiknya bbm...?

    ReplyDelete
  2. wanita2 perkasa, bertahan dengan lurik penghidupannya

    ReplyDelete
  3. dapett banged Fit...

    *prihatin*

    ReplyDelete
  4. hmm.. itu dia mas, semakin pas2an dan pengetatan ikat pinggan

    ReplyDelete
  5. maap ya pit km di smg malah ndak ktm ..aku sibuk ke magelang :(

    ReplyDelete
  6. hehe, ropopo mbak... wingi kan judule tlisipan..

    ReplyDelete
  7. jangan lupa, selendang bisa juga buat gendong bayi, hehehee...

    ReplyDelete
  8. iya.. bisa juga itu mas.. apalagi yang motif tumbar pecah, bisa dipake upacara tujuh bulanan

    ReplyDelete
  9. tgl 17 sd 18 kemarin mas...maraton trip ke ambarawa & magelang

    ReplyDelete
  10. weleh ... km ke semarang lsg babat abiss ..

    aku yg di semarang aja ada tempat yg blm tak kunjungi tp km udah .. hehehe

    ReplyDelete
  11. duh teganya...memenggal kepala orang di belakang... :-)

    ReplyDelete
  12. hehehe..terpaksa karena candid..:)

    ReplyDelete
  13. Great! Atmosfernya dapet nih...energinya juga ...good!

    ReplyDelete
  14. jangan motret dari belakang kecuali punya BG yg bagus...

    ReplyDelete
  15. Coba lebih close ke ibu dan abang becak di kiri itu...yang kanan buang aja...

    ReplyDelete