Photo by: C. Aris Tantono
Hari ini, Jumat Kliwon (15/08), saya sepaham dengan pendapat seorang pembaca Kedaulatan Rakyat yang berharap bahwa bendera partai harap mengalah dulu dengan membiarkan merah putih leluasa berkibar.
Selain ruang yang sempit, bendera merah putihpun kalah besar dibanding bendera partai yang sepertinya menjadi penguasa beraneka sudut di ruang publik.
Dulu, seperti lukisan saya 18 tahun yang lalu, merah putih masih menjadi raja. Memang, waktu itu hanya ada 3 partai dengan situasi bahwa angka kemenangan sudah pasti bisa diramalkan sebelumnya. Tapi setidaknya tetap terlihat besar saat bersanding dengan umbul-umbul atau rontek hasil swadaya kampung.
photo by : C. Aris Tantono
ps: saat saya lomba lukis di atmajaya mrican th 1990
wah gambarnya baguuuuss..... :)
ReplyDeletewaaaaa.... mauuu yang ituuu.. mauuuu... bungkusin buat yayan... mauuuu...
ReplyDeletepose ne...
ReplyDeletera nguati hiakakakakak
nggilani yo? aku dhewe yo gilo je... hehehe
ReplyDeletesithik. hahahaha
ReplyDeletepiss jeng piss....
Welwh...weleh...beda banget booo
ReplyDeletehehehe..iya ya..
ReplyDeletemosok sih bedo...genah nyempluk'e gawan lahir ngono... =p
ReplyDeleteahiahahahhiha... kecil kecil narcis nehh si ibu fitri... ahaihaihaa... tapi keren ya..... olahannya menarik neh fit... tone nya oke.... gambarnya bagus deh de..... skarang si ade dah tua ya.. ahiahahihaihiah
ReplyDeletetua? maksud?????? hehehehe...
ReplyDeleteahaihaiaihaiha.. ampooonnnn
ReplyDelete