Saat awan-awan berarak mengitarinya, rasa ingin terbang. Awan yang dulunya saya kira adalah ice cream milik Tuhan.
Saat kembali menatapnya, dia tetap satu-satunya penanda arah primadona bagi saya. Maklum, saya buta arah. Hanya paham arah utara.
Gondolayu, 12 Juli 2009.
rasa vanilla semua :(
ReplyDeletegunungnya mana rachma?? eh ada ditengah! sippp! itu asap nya bukan?
ReplyDeletekeren banget awan dan warnanya. aku suka!
ReplyDeleteyahuuut
ReplyDeleteindah.. ^_^
ReplyDeletepadahal kl awannya wedus gembel...seindah ini juga kan?
ReplyDeletemmm ... di alam ini banyak yg indah tapi sebetulnya membahayakan ... 8->
keren..keren..
ReplyDeletendak doyan ya..?
ReplyDeletebukan..tanpa asap, itu awan vertikal..
ReplyDeleteiya.. awan2nya lebih banyak dan menggeromboll..
ReplyDeletemirip arum manis jg ya jeng...?
ReplyDeleteho o... pengen nyicip rasane..
ReplyDeletehehehe..makanya kemarin aku hampir sejam di jembatan gondolayu...
ReplyDeletemakasih mas.. salam kenal
ReplyDeletesunrisenya konon lebih indah..
ReplyDeletesuwun mas Sony..salam kenal ya
ReplyDeletesiiip..kumakan awannya enak kayaknya
ReplyDeletelike
ReplyDeletekoyo FB...keekek..jempolnya ndak ada ya?
ReplyDeleteyukk..mari..:D
ReplyDeletebagus foto nya... keren,...
ReplyDeleteFiiiiittttttttttt.....................glekk!!
ReplyDeletekeren..
ReplyDeleteaku jual es krim..mau?
ReplyDeletemau. ada yang rasa coklat?
ReplyDelete